Iklan

iklam

Thursday 30 May 2013

Apakah Anda Beresiko Diabetes Mellitus?

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka menderita diabetes atau sedang beresiko mengidap penyakit ini. penelitian menunjukkan bahwa orang yang didiagnosa terkena penyakin DM tipe 2, sebenarnya telah dijangkiti penyakit ini sejak 8-12 tahun yang lalu. bahkan setengah dari mereka yang didiagnosa menderita penyakit ini telah mengalami komplikasi yang serius. oleh karena itu, sangat penting untuk mengecek apakah anda beresiko menderita penyakit ini? berikut hal-hal yang menjadi faktor resiko diabetes mellitus.
  • Usia diatas 30 tahun
  • Kegemukan, IMT >25
  • Hipertensi (140/90)
  • Kadar lipid (kolesterol HDL <35 mg/dL) dan atau trigliserida >200 mg/dL
  • Riwayat keluarga diabetes Mellitus(DM)
  • Riwayat diabetes mellitus pada kehamilan
  • Menderita penyakit kardiovaskuler (penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah)



Tuesday 21 May 2013

Bagaimana Mengatasi Diabetes mellitus

Dibalik kenyataan bahwa diabetes menyeramkan ternyata penyakit ini dapat dicegah dan dikendalikan dengan memelihara kadar gula darah tetap normal. bagaimana caranya? panduan dibawah ini perlu dikuasai agar komplikasi kesehatan yang ditimbulkan diabetes tidak terjadi.

  1. Terapkan gaya hidup yang menjaga kadar gula darah dan insulin pada tingkat yang sehat
    • Olah raga yang cukup
    • Hindari stres
    • Istirahat yang cukup
  2. Terapkan pola makan yang sehat
  3. Pengobatan secara medis maupun tradisional 

Monday 20 May 2013

Olah Raga bagi penderita Diabetes

Manfaat Olah raga bagi penderita Diabetes

  • Menurunkan kadar gula darah
  • Menurunkan berat badan
  • Mencegah kegemukan
  • Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi dan meningkatkan tekanna darah
  • Menurunkan trigliserida darah dan meningkatkan kolesterol baik (HDL)

Prinsip olah raga yang dianjurkan bagi penderita diabetes

  • Kontinu, artinya olahraga dilakukan terus menerus tanpa henti selama 30 menit
  • Memiliki ritme teratur seperti jalan kaki, joging, berenang dan bersepeda. olah raga akan meningkatakan kemampuan jaringan tubuh untuk lebih merespon insulin tubuh. diabetes care (1999) menemukan bahwa wanita penderita diabetes yang berjalan kaki 1 jam sehari, 5 hari dalam seminggu selama 12 minggu mengalami penurunan berat badan dan lemak dibagian perut serta penurunan kadar gula darah, A1C( gula yang merusak hemoglobin yang terdapat dalam darah penderita diabetes dan digunakan sebagai penilai untuk memantau kondisi mereka), kolesterol total dan kolesterol jahat di akhir penelitian.
  • Mempunyai interval waktu, misalnya jalan cepat diseleingi jalan lambat atau joging diselingi jalan. 
  • Dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan, dari intensitas ringan sampai sedang.
  • Melatih daya tahan untuk meiningkatkan kemampuan pernapasan jantung
  • Bagi penderita diabetes memiliki komplikasi, kegemukan, dan berusia diatas 40 tahun, perlu melakukan tes fisik lengkap dan konsultasi ke dokter sebelum berolahraga.
  • Karena penderita diabetes sangat peka terhadap luka, gunakan kaus kaki dan sepatu yang baik untuk melindungi kaki dari luka

Friday 17 May 2013

Pola Makan bagi Penderita Diabetes

  1. kurangi karbohidrat sederhana seperti gula dan sirup
  2. jauhi konsumsi lemak jahat dan konsumsi lemak baik
  3. tingkatkan konsumsi protein
  4. makan sayar-sayuran dan buah-buahan yang tinggi kandungan serat terlarutnya
  5. konsumsi protein rendah lemak dalam jumlah besar
  6. minum air putih yang cukup
  7. kurangi konsumsi minuman beralkohol
  8. perbanyak konsumsi bahan makanan yang memiliki indek glikemik pangan rendah

Thursday 16 May 2013

Bahaya Diabetes Mellitus

Penyakit diabetes mellitus adalah ancaman serius bagi kesehatan kerena perkembangannya bertahap dan komplikasi yang ditimbulkannya sangat berbahaya. tidak heran jika masyarakat mengenalnya sebagai pembunuh diam-diam (the silent killer). berikut beberapa bahaya yang ditimbulkan diabetes mellitus.

Amputasi

Diabetes adalah penyebab amputasi anggota tubuh bagian bawah kedua teratas setelah kecelakaan. risiko amputasi tungkai adalah 15-40 kali lebih besar pada seseorang yang menderita diabetes dibandingkan mereka yang normal.

Kebutaan (retinopathy)

Diabaetes adalah penyebab utama kasus-kasus baru kebutaan orang dewasa yang berusia antara 20-74 tahun.

Komplikasi pada Kehamilan

Kontrol yang kurang aik pada diabetes sebelum pembuahan dan selama trimester pertama kehamilan dapat menyebabkan cacat bawaan utama pada tingkat 5-10% kehamilan dan menyebabkan keguguran sampai 15-20%. diabetes yang kurang dikontrol selama trimester kedua dan ketiga kehamilan dapat berakibat besarnya berat bayi yang dikandung dan menimbulkan risiko bagi ibu dan bayi.

Penyakit gigi

Hampir sepertiga jumlah penderita diabetes mempunyai penyakit periodental yang berat dengan bergesernya jarak antara gigi dan gusi sekitar 5 mm atau lebih.

Penyakit Jantung dan Stroke

Kemungkinan penderita diabetes menderita penyakit jantung atau mengalami stroke adalah dua samapai mepat kali lebih besar. penyakit jantung adalah penyebab utama kematian yang berhubungan dengan diabetes.

Kerusakan ginjal (nephropathy)

Diabetes adalah penyebab utama penyakit ginjal, terhitung sampai 43% dari seluruh kasus ginjal yang baru.

Kerusakan saraf (neuropathy)

Enampuluh sampai tujuh puluh persen penderita diabetes menderita kerusakan saraf ringan sampai berat, dan merupakan faktor terbesar penyebab diamputasinya anggota gerak tubuh bawah.

Penyakit Kanker

Penderita diabetes memiliki resiko untuk menderita beragam jenis kanker, seperti kanker pada usus besar, kanker prostat, kanker payudara, dan kanker endometrial.

Kerusakan fungsi sel darah putih menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur


Meningkatkan resiko terbentuknya infeksi berbahaya dari luka terbuka


Penuaan dini


Melemahnya daya ingat

Wednesday 15 May 2013

Pedoman Pola Makan Sehat untuk Diabetes

  1. Makan teratur, meliputi makanan dengan zat tepung seperti roti, kentang, nasi, pasta dan sereal. disarankan memilih makanan bertepung tinggi serat dan makanan dengan indeks glikemik yang rendah.
  2. Kurangi lemak, terutama lemak jenuh (hewani) dan lemak terhidrogenasi atau asam lemak trans (ditemukan di beberapa margarin, kue dan biskuit), keduanya terkait dengan penyakit jantung. kurangi mentega, margarin, keju, krim dan daging berlemak. makanan sebaiknya dipanggang, dibakar atau dikukus dari pada di goreng. hilangkan lemak dari daging dan kulit ayam. perbanyak ikan yang berminyak, eperti salmon, sarden, dan mackerel yang mengandung lemak Omega 3 yang bermanfaar bagi kesehatan. pilih produk susu rendah lemak dan yoghurt rendah lemak. jika menggunakan minyak pilih minyak tidak jenuh rantai tunggal seperti minyak zaitun. ingat untuk membatasi sumber lemak tersembunyi, seperti pie, kue dan biskuit.
  3. Buah dan sayuran, konsumsi setidaknya lima porsi setiap hari, misalnya 3 sayuran dan 2 buah. buah dan sayuran akan memberikan vitamin dan serat yang rendah leak dan kalori. porsi yang umum adalah 3 sendok makan sayur, 1 apel, 1 jeruk, 1 buah pir, 2 kiwi, 2 plum, segenggam kecil anggur, 1 pisang kecil.
  4. Kurangi gula dan makanan manis, bukan berarti menghindari gula. sedikit gula dalam makanan sebagai bagian dari rencana makanan sehat dapat diterima. pilihlah minuman bebas gula atau rendah gula.
  5. Mengurangi garam. asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah. jadi, hindari menyediakan garam di meja, kurangi jumlahnya saat memasak, dan batasi makanan tinggi garam, seperti keju dan camilan asin, bumbu dan rempah-rempah adalah alternatif penguat rasa yang baik. penurunan konsumsi garam secara bertahap seringkali merupakan pendekatan yang paling dapat diterima.
  6. Batasi konsumsi alkohol. asupan yang direkomendasikan adalah 3 unit alkohol bagi perempuan dan 4 unit untuk laki-laki. alkohol adalah sumber kalori.
  7. Kendalikan berat badan. jika anda kelebihan berat badan, menurunkannya akan membantu pengendalian diabtes dan mengurnagi resiko lainnya seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. mengurangi berat badan secara bertahap dan meningkatkan aktivitas tubuh dianjurkan. bahkan sejumlah kecil saja penurunan berat badan akan bermanfaat. ukuran pinggang merupakan indikator penting untuk resiko kesehatan.
  8. Makanan diabetik seperti biskuit atau permen 'diabetik" tidak dianjurkan karena tidak ada manfaatnya bagi kesehatan. makanan tersebut mahal, dapat memengaruhi gula darah, sumber kalori dan dapat menimbulkan efek pencahar yang tidak menyenangkan.

Gejala Diabetes Mellitus

Gejala adalah hal-hal yang dirasakan dan dikeluhkan penderita, sedangkan tanda-tanda berarti keadaan yang dapat dilihat pada pemeriksaan badan.
  • Sering sekali buang air kecil dengan volume yang banyak (poliuria), yaitu lebih sering daripada biasanya, apalagi malam hari.kadar gula darah yang berlebihan akan dikeluarkan melalui urin. akibat tingginya kadar glukosa darah, penderita merasa ingin buang air terus dan dalam volume urin yang banyak.
  • Sering kali merasa haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya (polidipsia).makin banyak urin yang dikeluarkan, tubuh makin kekurangan air. akibatnya, timbul rasa haus dan ingin minum trus.
  • Nafsu makan meningkat (polifagia) dan kurang tenaga. Kadar glukosa yang tidak masuk ke dalam sel, menyebabkan timbulnya rangsangan kedalam otak untuk mengirim pesan rasa lapar. akibatnya penderita semakin sering makan. kadar glukosa pun semakin tinggi, tetapi tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan tubuh karena tidak bisa masuk ke sel tubuh.
  • Berat badan turun dan menjadi kurus.Gejala awalnya adalah berat badan menurun dalam waktu relatif singkat. selain itu, sering merasa lemas\h, lesu dan tidak bergairah. hal itu disebabkan glukosa yang merupakan sumber energi dan tenaga tubuh, tidak dapat masuk kedalam sel. oleh karen itu, sumber energi akan diambil dari cadangan lemak dan dari hati. jika dipakai terus-menerus cadangan energi dari lemak dan hati akan berkurang. akibatnya, badan semakin kurus.
  • Jumlah glukosa besar. Jumlah glukosa yang besar dalam urin dapat menyebabkan iritasi genital akibat infeksi jamur.
  • Lensa mata berubah. Bentuk lensa mata sedikit berubah dan mengaburkan penglihatan untuk sementara waktu.
  • Luka sulit sembuh. Jika terjadi luka pada penderita akan sangat sulit sekali untuk sembuh. hal ini berhubungan dengan sistem kekebalan pada tubuh penerita diabetes yang cenderung menurun.

Monday 13 May 2013

DM tipe II (DM tidak tergantung insulin/DMTTI) = non-insulin dependent DM = NIDDM)


DM tipe II (DM tidak tergantung insulin/DMTTI) = non-insulin dependent DM = NIDDM)

Kelompok diabetes Mellitus tipe II tidak tergantung insulin. Kebanyakan timbul pada penderita berusia diatas 40 tahun. Penderita DM tipe II inilah yang terbanyak di Indonesia. Data sementara menyebutkan, hampir 90% penderita diabetes diindonesia adalah penderita NIDDM dan umumnya disertai dengan kegemukan. Pengobatannya diutamakan dengan perencanaan menu makanan yang baik dan latihan jasmani secara teratur penyakit eratur. Pankreas relatif cukup menghasilkan insulin, tetapi insulin yang ada bekerja kurang sempurna karena adanya resistensi insulin akibat kegemukan. Penyakit DM tipe Iibiasanya dapat terkendali dengan menurunkan obesitas. Obat semacam oral hipeglikemik dan suntikan insulin kadang menjadi kebutuhan bagi penderita tipe ini.

Pada pasien NIDDM yang tidak menderita kegemukan, insulin yang dihasilkan memang kurang mencukupi untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas-batas normal. Untuk itu, selain memerlukan perencanaan makan dan latihan jasmani secara teratur, mereka juga membutuhkan obat hipoglikemik. Bagi penderita yang sudah kronis, penurunan kadar gula darah harus dibantu dengan injeksi insulin.

Secara medis dapat dikatakan diabetes mellitus tipe ini disebabkan oleh gangguan sekresi insulin yang progresif karena resistensi insulin. NIDDM diduga disebabkan oleh faktor genetis dan di picu oleh pola hidup yang tidak sehat, tetapi munculnya terlambat. Dengan pola hidup modern saat ini, prevalensi NIDDM semakin meningkat dengan penderita di bawah 40 tahun. Proses penuaan juga menjadi penyebab akibat penyusutan sel-sel beta yang progresif sehingga sekresi insulin semakin berkurang dan kepekaan reseptornya turut menurun. Penyebab lain diduga akibat infeksi virus sewaktu muda.

DM tipe II dibagi lagi menjadi dua :

1. penderita tidak gemuk (non-obese)

2. Penderita gemuk (obese)

Thursday 9 May 2013

DM tipe I (DM tergantung Insulin/ SMTI) = Insulin Dependent DM/IDDM.

DM tipe I (DM tergantung Insulin/ SMTI) = Insulin Dependent DM/IDDM.

Kelompok ini adalah penderita penyakit DM yang sangat tergantung pada suntikan insulin. Kebanyakan penderitanya masih mudah dan tidak gemuk. Gejala biasanya timbul pada masa anak-anak dan puncaknya pada usia akil balik. Begitu penyakitnya terdiagnosa, penderita langsung memerlukan suntikan insulin karena pankreasnya sangat sedikit atau sama sekali tidak membentuk insulin. Umumnya penyakit berkembang ke arah ketoasidosis diabetik yang menyebabkan kematian.
Tipe ini disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin absolut. IDDM umumnya diderita oleh orang-orang di bawah umur 30 tahun, dan gejalanya mulai tampak pada usia 10-13 tahun.
Penyebab IDDM belum begitu jelas, tetapi diduga kuat disebabkan oleh infeksi virus yang menimbulkan auto imun yang berlebihan untuk menumpas virus. Akibatnya sel-sel pertahanan tubuh tidak hanya membasmi virus, tetapi juga merusak sel0sel langerhans. Faktor-faktor keturunan juga menjadi faktor penyebab. Jumlah penderita IDDM sekitar 10-20% dari total penderita diabetes.
Penderita IDDM tergantung pada terapi insulin dan tidak dianjurkan mengkonsumsi obat antidiabetik oral. Penderita IDDM tidak dapat disembuhkan dan tergantung pada injeksi insulin selama hidupnya. IDDM juga dapat muncul dari diabetes tipe II (NIDDM) jika obat antidiabetika oral sudah tidak mampu lagi menurunkan kadar gula darah pasien. Dalam hal ini penderita harus diinjeksi insulin untuk menurunkan kadar gula dalam darahnya.

Tuesday 7 May 2013

Fungsi Insulin dan Glukagon dalam Tubuh



Fungsi Insulin (Hormon Pankreas)
Fungsi Glukagon (Hormon di Hati)
Mendorong penyerapan gula lewat dinding usus ke dalam darah
Saat kadar glukosa dalam darah menurun, glukagon akan melepas glikogen ke dalam darah
Mendorong gula masuk dalam sel
Mempertinggi kadar gula dalam darah
Mendorong proses pembentukan energi
Sensitivitas insulin terhadap keluarnya asam lemak dari jaringan lemak berkurang
Bila glukosa terlalu banyak dalam darah, insulin mendorong penyimpanan glukosa (glikogen) di hati (lever) dan sel otot
Mengurangi terbentuknya insulin dalam pankreas

Monday 6 May 2013

Siapa yang beresiko Menderita Diabetes Mellitus?

Orang yang menderita Diabetes mellitus adalah orang yang mempunyai beberapa faktor berikut :
  • Faktor keturunan. Ada riwayat keluarga atau orang tua yang menderita Diabetes mellitus.
  • Kegemukan atau obesitas. kegemukan dengan berat badan (BB)>120% dari berat ideal atau Indeks Massa Tubuh (IMT)> 25Kg/m2.
Keterangan :
Cara menghitung berat badan ideal (BBI)
  • BBI = (Tinggi badan dalam kg - 100) - 10 %
Atau
  • BB Ideal (idaman)=90%(TB-100)kg
Misal :
  • Tinggi badan (TB) : 160 cm maka
           BB ideal : (160 - 100)-(10% x 60) = 54Kg
Atau
  • BBI = 0,9 (160-100) = 54Kg
Apabila BB seseorang 66 Kg, berarti
BB nyata terhada BB ideal = 66/54 x 100% = 122%
Jadi orang tersebut mengalamai kegemukan karena BB > 120%

Batasan :
  • Berat Badan Ideal (BBI) = 90%(TB cm - 100) Kg
  • Berat badan kurang =<90%BBI
  • berat badan normal = +- 10% BBI
  • berat badan lebih =>10% BBI
  • gemuk => 20% BBI
Catatan
Perhitungan BB ideal pada pria dengan TB < 160 cm dan wanita <150 cm, tidak perlu pengurangan 10%

Thursday 2 May 2013

Hormon Insulin

Insulin adalah salah satu hormon di dalam tubuh manusia yang dihasilkan atau diproduksi oleh sel beta pulau langerhans di dalam kelenjar pangkreas. kelenjar ini terletak di dalam rongga perut bagian atas di belakang lambung.
insulin merupakan suatu polipeptida (protein). dalam keadaan normal, jika kadar glukosa darah naik, kelenjar pankreas akan mengeluarkn insulin dan masuk ke dalam aliran darah. oleh darah insulin disalurkan ke reseptor yaitu ke hati sebesar 50%, ginjal sekitar 10-20%, serta sel darah, otot dan jaringan lemak sebesar 30-40%.
jika kadar insulin cukup atau fungsinya tidak terganggu, kelebihan gula di dalam darak akan segera diubah dan disimpan atau digunakan untuk metabolisme tubuh. gula darah merupakan bahan bakar utama yang diubah menjadi energi.
kadar glukosa darah tersebut akan merangsang sel beta pulau langgerhans untuk mengeluarkan insulin. selama belum ada inslin, gula dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel-sel jaringan tubuh lainnya seperti otot dan jaringan lemak.
sehingga dapat dikatakan bahwa insulin merupakan kunci yang membuka pintu sel jaringan, memasukkan gula ke dalam sel, dan menutup pintu kembali. lalu didalam sel gula akan dibakar menjadi energi yang berguna untuk aktivitas.